Potret Kehidupan Lelaki Paruh Baya Seorang Tukang Sol Sepatu Keliling
![]() |
Photo By : Efi Fitria Astuti |
"Tu…”
“Sol Sepatu...."
"Tu.... Sol
Sepatu...."
Mungkin
kalimat itu sudah tidak terdengar asing lagi ditelinga kita. Yap, betul!
Kalimat tersebut adalah kalimat yang sering dilontarkan oleh seorang tukang sol
sepatu.
Suatu
sore, terlihat sosok lelaki paruh baya yang tengah fokus dengan pekerjaannya di
pinggir trotoar kawasan SMA Negeri 22 Jakarta, Utan Kayu, Matraman, Jakarta
Timur. Cirinya, ia membawa dua buah
kotak kayu berisi peralatan dan sepatu-sepatu usangnya. Dua buah kotak kayu
tersebut ia pikul dengan menggunakan sebatang bambu yang dikaitkan pada tali
penyangga. Dengan begitu, ia akan mudah membawa peralatannya ketika berkeliling
menjajakan jasanya.
Penampilannya
terlihat lusuh, begitu apa adanya. Di kepalanya, ia menggunakan topi bundar yang
sudah pudar warnanya dengan harapan bisa melindunginya dari terik panas
matahari. Di pundaknya, ada sehelai sapu tangan yang biasa ia gunakan untuk
mengusap peluh yang bercucuran.
Sosok
lelaki paruh baya itu dikenal sebagai tukang sol sepatu keliling yang sedang
mengadu nasib di tengah kerasnya Ibu kota Jakarta. Tukang sol sepatu adalah
seorang yang menjual jasa reparasi alas kaki rusak menjadi dapat dipakai
kembali. Biasanya ia memperbaiki alas kaki yang sudah “menganga”. Awalnya, ia
mengelem bagian-bagian alas kaki yang rusak (biasanya terletak pada bagian
bawah). Lalu, menjahit bagian bawah tersebut dengan alat besi dan jarumnya
hingga alas kaki tersebut bisa dipakai kembali dengan nyaman.
Mungkin,
pekerjaannya bukanlah jenis pekerjaan yang ia cita-citakan. Tak jarang juga,
pekerjaannya sering dianggap remeh oleh sebagian orang dan pekerjaannya dinilai
tak memiliki masa depan yang baik. Tetapi, pekerjaan ini adalah hal yang sangat
berarti bagi dirinya. Karena, dari pekerjaannya inilah ia bisa menjadi tulang
punggung keluarga dan mengidupi anak-anak beserta cucunya menjadi pribadi yang
lebih baik darinya.
Di
usianya yang sudah renta, lelaki paruh baya itu sudah tak sepatutnya bekerja
keras kembali. Seharusnya, ia hanya menikmati masa tuanya dengan santai dan
bahagia. Namun, karena tuntutan keluarga dan faktor ekonomi, ia harus rela
mengisi masa-masa tuanya dengan bekerja keras. Belum lagi ia ingin anak dan
cucu-cucunya memiliki kehidupan yang lebih baik. Dengan lapang dada dan
semangat juang yang tinggi, ia ikhlas berkeliling kota menjajakan jasa reparasi
alas kaki.
Begitulah
kira-kira sekilas potret kehidupan dari seorang lelaki paruh baya tukang sol
sepatu. Banyak sekali hal positif yang dapat kita ambil dari sosok pribadinya.
Salah satunya, dengan menjadi seseorang yang gigih dan memiliki semangat yang
tinggi dalam menjalani kehidupan. Rezeki memang sudah diatur oleh Tuhan Yang
Maha Esa, kita tinggal berusaha meraih dan mendapatkannya dengan usaha yang
keras, kegigihan dan tentunya tak luput dari do’a.
(Potret Kehidupan
Lelaki Paruh Baya Seorang Tukang Sol Sepatu Keliling/ Efi Fitri Astuti/
Penerbitan 3C/ Human Interest/ 2017)
0 Response to "Potret Kehidupan Lelaki Paruh Baya Seorang Tukang Sol Sepatu Keliling"
Post a Comment