Gedoeng Jasindo di Taman Fatahillah
Photo By : Edelin Nuravianty |
Jalan
Taman Fatahillah merupakan bagian dari kawasan Kota Tua Jakarta yang masih
menyisakan pesona keindahan masa lalunya. Salah satunya adalah Gedung Jasindo. Gedung
ini berada di sebelah barat Kantor Pos Jakarta Kota,
atau sebelah timur Cafe Batavia.
Menurut
sejarahnya, sekitar tahun 1527 kawasan tersebut merupakan kota pelabuhan yang
direbut Fatahillah dan berganti nama menjadi Jayakarta. Lebih lanjut pada
1620, kota ini dikuasai VOC Belanda dan diubah menjadi Batavia. Pada abad
ke-18, kota ini telah berkembang ke sisi Selatan sampai ke kawasan Taman
Fatahillah dan Glodok sekarang. Sebagai kota tua, Jakarta telah meninggalkan
warisan dari sejarah masa lalu mengambil bentuk bangunan dengan arsitektur
Eropa dan Cina dari abad ke-17 sampai awal abad ke-20. Kota tua ini telah
dipelihara sebagai kawasan restorasi.
Gedung
tersebut sekarang dimiliki oleh PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), namun
sudah tidak dipergunakan lagi lantaran kondisinya memprihatinkan dan rawan
roboh. Atap gedung nyaris ambruk dan lantai gedung banyak yang terkelupas.
Selain mengurangi keindahan, hal ini juga membahayakan wisatawan. Setelah
gedung dikosongkan oleh PT Jasindo, gedung tersebut dimanfaatkan untuk hiburan
biliar. Sebagian lagi digunakan untuk berjualan pakaian, rokok, dan minuman
ringan. Kondisi ini menyebabkan bangunan tersebut semakin tidak terurus dan
sangat memprihatinkan karena dibiarkan terbengkelai oleh PT Jasindo tanpa ada
pemeliharaan dan perbaikan.
Mengingat
Kota Tua merupakan salah satu tempat wisata sejarah favorit yang banyak
dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara. gedung-gedung tersebut
merupakan peninggalan Batavia Belanda. Ini dia nilai berbeda dengan Betawi.
Yang penting setelah dibongkar, lokasi tersebut bisa diperuntukkan bagi
kegiatan kebudayaan Betawi, seperti tempat pameran dan kesenian Betawi. Dia
juga mewanti-wanti agar lokasi itu tidak dijadikan kawasan bisnis, restoran,
atau tempat hiburan.
Atap
di lantai 3 sisi selatan gedung Jasindo telah runtuh. Hancurnya atap
gedung tersebut membuat bagian dalam gedung selalu tergenang air ketika turun
hujan. Dinding sisi barat juga telah rubuh hingga separuh. Terdapat juga
sedikit retak di kolom pada sisi barat dinding yang telah roboh. Pada dinding-dinding
baik di sisi barat dan timur serta beberapa dinding dan tembok terlihat lapisan
dinding yang telah terkelupas. Kondisi jendela yang terdapat pada bangunan
terlihat mulai lapuk pada kusen dengan beberapa kaca jendela telah lepas atau
pecah. Di bawah jendela terdapat lubang angin dengan dua pola bentuk yaitu
persegi dan bujur sangkar yang berornamen. Terdapat bangunan atap darurat di
atas tangga.
Dengan
kondisi seperti ini, nasib kawasan Kota Tua saat ini mulai terpinggirkan.(Penulis : Edelin Nuravianty/PNB3C/2017)
0 Response to "Gedoeng Jasindo di Taman Fatahillah"
Post a Comment