Fenomena Budaya Urban
Pernahkah anda mendengar kata
urban? Atau budaya urban? Sebelum itu tahukah anda apa itu urban? Urban adalah
suatu yang bersifat kekotaan yang secara langsung maupun tidak, terkait
dengan perpindahan penduduk dari desa ke
kota yang biasa disebut urbanisasi. Fenomena urban terkait erat dengan masalah
persoalan antara tradisi dan modernitas. Masyarakat urban ini selalu identik dengan industrialisasi serta konsumsi gaya hidup yang telah menyuburkan
keberadaan “anggota masyarakat modern” atau sosialita. Sosialita di sini dalam
artian fenomena gemerlap
Dengan fenomena tersebut maka
terwujud suatu budaya yang disebut budaya urban. Apa itu budaya urban? Budaya
urban merupakan wujud dari cara berpikir, merasa serta bertindak manusia urban
di tengah konstelasi kehidupan kota masyarakat modern. Cara berpikir merasa dan
bertindak, tersebut menyangkut soal nilai yang dihayati. Nilai-nilai tersebut
adalah nilai yang dijunjung dalam kehidupan urban untuk pencarian dan hasrat
diri. Nilai tersebut membentuk suatu wujud budaya urban dan menjadi satu dengan
penanda-penanda urban antara lain:
- Lingkungan yang ramai dan padat oleh penduduk, pemukiman, aktivitas sosial ataupun bangunan lainnya. Keramaian dan kepadatan kawasan mempresentasikan citra elitis misalnya arsitektur megah, konsep rumah minimalis, interior mewah dan gedung pencakar langit. Dan di lain sisi budaya urban terdapat pula kawasan kota pinggiran.
- Soal mobilitas manusia urban ini di ibaratkan sebagai ‘manusia pelari’. Kehidupan urban menyuguhkan begitu banyak aktivitas yang selalu menunggu untuk dikerjakan
- Gaya hidup manusia urban memiliki gaya hidup yang terbilang serba gemerlap serta konsumsi gaya hidup yang berlebihan. Dalam gaya hidup di budaya urban memiliki sisi gelap dan menimbulkan penyimpangan orientasi gaya hidup dan kebiasaan seks bebas. Fenomena seperti ini sudah banyak terjadi di setiap sudut-sudut kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, Bali dan kota besar lainnya.
Budaya urban memiliki dampak
globalisasi yang cukup mengerikan. Masyarakat urban di era globalisasi
mendorong mobilitas masyarakat yang tinggi sehingga terdampak dalam melahirkan
permasalahan perkotaan baru di berbagai aspek kehidupan sosial budaya, ekonomi,
lingkungan, kesehatan serta aspek lainnya. Bagi masyarakat pinggiran kota untuk
datang ke kota dengan tujuan mengadu nasib memunculkan banyak konsekuensi.
Budaya urban ini memiliki dampak
dalam peningkatan jumlah penduduk di waktu-waktu tertentu, sehingga memunculkan
kantung-kantung kemiskinan bagi kaum pendatang serta kepadatan jalan akibat
banyaknya pengguna kendaraan bermotor.
Jika ditarik kesimpulan ketika budaya
urban didominasi oleh pasar maka pada hakikatnya pasar pula yang menjadi
penguasa budaya urban, bahkan antara pasar dengan masyarakat urban memilki
relasi yang tidak seimbang, jadi budaya urban mencakup berbagai sisi, mulai
dari kelas, ekonomi, keberadaan serta gaya hidup. Untuk gaya hidup biasanya
selalu berubah setiap saat. Karena gaya hidup di sini bersifat musiman.
Demikian pula setiap saat masyarakat juga selalu mengalami revolusi, disebabkan
bertambahnya individu setiap kelompok lalu berkembang dan menjadi kelompok
baru. Dalam kelompok urban dan budaya urban di Indonesia masih berjalan secara
horizontal dan masih dalam batas kewajaran. Begitupun mobilitas masyarakat
urban yang tinggi dapat berdampak dan memberi permasalahan perkotaan yang baru
di segala aspek kehidupan, maka tentunya perlu suatu perubahan mengenai konsep
modern gaya hidup urban, untuk menghindari permasalahan yang ada di bumi.
Demikianlah pengertian budaya
urban yang terjadi di sekitar kita, serta dampak yang ditimbulkan dari gaya
hidup budaya urban. Semoga artikel ini bermanfaat.
Mungkin ini penyebabnya kemiskinan
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteSalam...semoga dapat bermanfaat
ReplyDeletemantap bangg
ReplyDeletesip...thanks mas..semoga bacaannya bermanfaat..
ReplyDelete